Selasa, 28 April 2015

Ada laut yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs. Ath-Thur 6)

BANYAK sekali keajaiban-keajaban yang telah di tunjukkan oleh Allah SWT kepada kita. Bahkan, yang tidak rasional sekalipun. Apalagi, bila kita ingin menirunya, pasti tidak akan bisa persis sama seperti apa yang dibuat oleh Allah SWT. Seperti halnya, api di dalam laut. Namun, apakah benar ada api di dalam laut?

Apabila kita pikir secara logika, tentu itu tidak masuk akal. Api bila kita siram dengan air pasti akan mati. Tapi, mengapa api di dalam laut yang sejatinya terdapat air yang amat sangat banyak, tidak bisa memadamkan api tersebut? Subhanallah, inilah tanda kebesaran Allah SWT.

Baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava. Lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah-luah, ia tidak bisa memadamkan api.

Allah berfirman dengan fenomena kosmik unik ini, yang artinya: “Ada laut yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs. Ath-Thur 6).

Nabi SAW bersabda: “Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan,” (HR Abu Daud).

Ketika ayat ini diturunkan, Bangsa Arab tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna “sajara” sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih.

Ayat Al-Qur’an itu telah menjelaskan sruktur bumi itu sendiri. Ini terbukti dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang menyebabkan magma di bawah kerak bumi keluar dengan tekanan yang kuat ke permukaan di bawah laut.

Pada pertengahan tahun 1990-an, dua ahli geologi berkebangsaan Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov bersama rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint pernah meneliti tentang kerak bumi dan patahannya di dasar laut.

Para ilmuwan tersebut, menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Sbagovich bersama kedua rekannya menggunakan kapal selam canggih yang kemudian beristirahat di batu karang dasar laut. Di dasar laut itulah, mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat panas mengalir ke arah retakan batu. Kemudian aliran air itu disertai dengan semburan lava cair panas menyembur layaknya api didaratan, dan disertai dengan debu vulkanik layaknya asap kebakaran di daratan. Tidak tanggung-tanggung panasnya suhu api vulkanis didalam air tersebut ternyata mencapai 231 derajat celcius.

Mereka menemukan fakta bahwa fenomena alam itu terjadi akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut, layaknya gunung api bila di daratan. Dan kemudian mereka menemukan lebih banyak lagi gunung api aktif di bawah laut, yang tersebar diseluruh lautan.

Sesungguhnya, Al-Qur’an telah menyebutkan fakta itu sejak 1.400 tahun lalu. Al-Qur’an menjelaskan api di dalam lautan itu dengan istilah “Masjur.” Dalam bahasa Arab, “Masjur,” dimaknai dengan sesuatu yang berada di atas, dipanaskan dari oleh panas dibawahnya. [rika/islampos/keajaiban-quran/voa-islam/religiusandart
copaste by www.AinuRofik.com

Sabtu, 18 April 2015

Tersadar Setelah Ingat Cita2 Hafal Quran

Isak seorang istri mengiba di tengah malam. Air matanya bergulir menetes tak terbendung.
Di pangkuannya terbujur kaku suami yang dicinta.
Sejak sore sang suami mengadu kesakitan. Namun baru tengah malam itu ia dilarikan ke rumah sakit utk mencari pengobatan.

Entah penyakit apa yg menjangkiti sang suami. Panasnya tinggi. Tubuh menggigil dan tak sadar diri. Hal yg menakutkan sang istri adalah igauan sang suami yang seolah2 mau ‘berangkat’ ke lain dunia.

Tak sanggup ia bayangkan diri menjanda & anak2nya menjadi yatim.

Si istri terus berkata berulang2, “Ayah, bertahanlah…!”

Namun suaminya tiada menjawab. Mulut membiru, dan tubuhnya terus berguncang.

Entah darimana sang istri mendapat ilham. Ia bisikkan berulang kali kalimat ini….:
“Bertahanlah ayah…. Kembalilah bersama keluarga lagi. Mari kita jadikan keluarga kita penghafal Al Quran. Kamu, aku dan anak keturunan kita menghafal kitab-Nya. Bertahanlah, ayah….! Ayo kita hafalkan Al Quran…!!!”

Sang suami seketika tersadar… Ada 1 cita2 saat menikahi istrinya yg sampai saat itu belum terlaksana. MENGHAFAL AL QURAN bersama keluarga.
Sungguh dunia selama ini telah melalaikannya. Hingga saat hendak ‘berangkat’ pun masih saja terlupa!

Namun kalimat istrinya tersebut menyadarkannya. Ia bayangkan dirinya bersama keluarga bersemangat MENGHAFAL AL QURAN.
Hidup menjadi indah penuh dgn rahmat-Nya.

Kalimat istrinya pun seolah seperti mantra penyembuh akan sakitnya.
Ia pun dinyatakan demam saja saat diperiksa di UGD.

Keluarga tersebut kini sungguh telah menjalani hidup yang indah. Mereka isi hari2 dgn menghafal Al Quran. Kemana2 selalu mereka banggakan tradisi hidup ini, bahkan saat keluarga tsb berkunjung ke rumah saya shg menjadi inspirasi hebat bagi saya & keluarga utk turut menghafal Al Quran.

Pesan mereka kepada saya, “Sobat, bertahanlah hidup dgn menghafal Al Quran!”

Praktekin yuk….!
copaste by www.AinuRofik.com
from Kauny.com

Jumat, 17 April 2015

Keajaiban Hujan Dalam Al-Quran & Hadist‎‎

Keajaiban Hujan Dalam Al-Quran & Hadist‎‎

Pembentukan Hujan : Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.

Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (40):48)

Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

Tahap Pertama: “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.

Tahap  Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”

Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.

Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.
copaste by www.AinuRofik.com

Sumber : https://www.islampos.com/keajaiban-hujan-dalam-al-quran-hadist-38923/‎

Kamis, 16 April 2015

Baca Quran Shubuh & Maghrib bagi Kesehatan

Dahsyatnya Manfaat
Membaca Al-Qur’an setelah
Subuh dan Maghrib

Menurut hasil penelitian ternyata membaca Al-
Qur’an sehabis Maghrib dan
sesudah Subuh itu dapat
meningkatkan kecerdasan otak
sampai 80 % , karena di sana ada
pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari di
samping itu ada tiga aktifitas
sekaligus, membaca , melihat dan
mendengar.

Terdapat beberapa hal yang dapat
menyebabkan seseorang kuat
ingatan atau hafalannya.

Di
antaranya:
✔ menyedikitkan makan,
✔ membiasakan melaksanakan ibadah salat malam,
✔ dan membaca Al-Qur’an sambil
melihat kepada mushaf

📚 Tak ada lagi bacaan yang dapat
meningkatkan terhadap daya ingat
dan memberikan ketenangan
kepada seseorang kecuali
membaca Al-Qur’an.

📚 Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya
yang panjang dan serius di Klinik
Besar Florida Amerika Serikat,
berhasil membuktikan hanya
dengan mendengarkan bacaan
ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang
berbahasa Arab maupun bukan,
dapat merasakan perubahan :
👆Fisiologis yang sangat besar
👆Penurunan depresi, kesedihan,
👆Memperoleh ketenangan jiwa, •
👆 Menangkal berbagai macam
penyakit merupakan pengaruh
umum yang dirasakan orang- orang
yang menjadi objek penelitiannya.

Penemuan sang dokter ahli jiwa ini
tidak serampangan. Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan
peralatan elektronik terbaru untuk
mendeteksi tekanan darah, detak
jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran
listrik.

📚 Dari hasil uji cobanya ia
berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an
berpengaruh besar hingga 97%
dalam melahirkan ketenangan
jiwa dan penyembuhan penyakit.

📚Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam
Konferensi Kedokteran Islam
Amerika Utara pada tahun 1984,
disebutkan, Al-Qur’an terbukti
mampu mendatangkan
ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mndengarkannya.

👍Mari kita mulai luangkan waktu
beberapa menit dari 24 jam di hari
kita. Semoga bermanfaat buat kita
semua bersama keluarga kita.

Semoga kita kelak menjadi
penghuni Surga, Aamiin Yaa Rabb.
copaste by www.AinuRofik.com