Jumat, 18 September 2015

Quran Sebagai Jawaban Setiap Masalah

"SEPELE, TAPI MARI BUKTIKAN KEBENARANNYA"

➡Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin…. : .”😁
✅Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki, cukup Aku berkata
“Jadi”, maka jadilah (QS. Yasin ; 82)

➡Ketika kita mengeluh : “Wah, letih sekali….”😥
✅Allah menjawab : “…dan KAMI jadikan
tidurmu untuk istirahat.” (QS.An- Naba :9)

➡Ketika kita mengeluh : “Berat sekali ya, gak sanggup rasanya…”😣
✅Allah menjawab : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan
sesuai dgn kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)

➡Ketika kita mengeluh : “Stress nich, bingung?!”😖
✅Allah menjawab : “Hanya dengan
mengingatKu hati akan menjadi tenang”. (QS. Ar-Ra’d :28)

➡Ketika kita mengeluh : “Yah, ini mah bakal sia-sia..deh! ”😞
✅Allah menjawab :”Siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarahpun, niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al- Zalzalah :7)

➡Ketika kita mengeluh : “saya sendirian, gak ada seorgpun yang mau membantu…” 😰
✅Allah menjawab : “Berdoalah
(mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin :60)

➡Ketika kita mengeluh : “Sedih sekali rasanya…” 😭
✅Allah menjawab : “La Tahzan,..Innallaha Ma’ana... Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah
beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)

➡Ketika kita mengeluh : “Ampun..susah banget ini kerjaan…” 😔
✅Allah menjawab : “sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah:6-7).

Selamat beraktifitas.. .
Semoga semua yg kita lakukan pada hr ini bernilai ibadah...
Semoga hari-hari ini adalah hari yang penuh barokah buat kita... amiiin

Selalu ada hari baru utk saling memaafkan kesalahan yg telah berlalu, selalu ada hari baru utk perbaikan. 👍
Met berbaik sangka selalu
copaste by www.AinuRofik.com

Sabtu, 18 Juli 2015

Ganti Bajumu

Malam itu, baru saja saya menuruni tangga masjid At-Tin Taman Mini usai berbagi cara Menghafal Al-Quran Semudah Tersenyum kepada para jamaah I’tikaf malam ke 23 yang saat itu memenuhi masjid, tiba-tiba salah seorang lelaki paruh baya berparas tegas dengan janggut memenuhi rahang kerasnya mendatangi saya. Sorot matanya tajam memancarkan semangat dan keteguhan, senyumannya mengiringi tangannya yang bergerak cepat menyalami tangan saya.
“Ustadz, kenalkan saya Bambang(bukan nama sebernarnya), saya baru saja mengikuti acara antum di atas,  kalau ada waktu saya ingin berdiskusi tentang anak saya”, ujarnya sopan. Genggaman tangannya amat kuat. Tahulah saya beberapa menit kemudian, rupanya sosok di hadapan saya adalah pemegang 16 medali Taekwondo dari beberapa kejuaraan. Meski berperawakan pendek, prestasinya mengundang decak kagum.
Sejurus kemudian, makin takjublah saya, ditengah-tengah kami asyik berdiskusi, tiba-tiba seorang anak kecil datang. Umurnya baru 12 tahun, wajah terhias senyum berkulit coklat sawo matang itu mencium tangan tamu penuh takzim, sejurus kemudian,matanya menatap tangan saya, dan meraih tangan saya untuk bersalaman.
“Ini anak yang pertama ustadz, yang saya ceritakan tadi, namanya MRP, dia tadi sangat senang mengikuti cara menghafal yang ustadz ajarkan, dan langsung minta kepada saya untuk ikut belajar di pesantren ustadz jika masih kesempatan”
MRP, remaja yang duduk di kelas dua SMP ini membuat saya tak henti-hentinya memuji kebesaran Allah, betapa tidak. Di usianya yang masih belia, MRP sudah mengantongi 99 Medali Taekwondo, baik kejuaran lokal, nasional bahkan kejuaraan dunia.  Saya melihat koleksi medali di album foto yang ditunjukkan oleh ayahnya via Tablet yang ia bawa. Saya mengamati bagaimana sang anak berlaga di lapangan. Tak hanya mengukir prestasi di bidang Taekwondo, MRP telah hafal Al-Quran 12 juz, mahir berbahasa arab dan inggris. Saya berdecak kagum dan menggeleng-gelengkan kepala ketika melihat penampilannya sehingga ia menjadi juara pidato se DKI-Jakarta. Iapun telah hafal 30 dari 40  hadits Arbain.
Dan, MasyaAllah, prestasi yang diukir MRP rupanya diikuti oleh adiknya MAKP, si adik yang berumur 11 tahun itu telah mengantongi 80 medali taekwondo , hafal 5 juz, tiga kali berturut-turut menjadi Atlet Taekwondo terbaik Indonesia.  Dan lebih luarbiasanya lagi, kedua anak ini langsung dilatih oleh ayahnya.
Lama kami mengobrol dengan sang Ayah, tak hanya malam itu, bahkan dua malam berikutnya kami menghabiskan malam-malam kami di Masjid At-Tin dengan  penuh antusias.
“Kami sekeluarga selalu beri’tikaf 10 malam terakhir di Masjid At-Tin ustadz, dan setiap I’tikaf, saya selalu mewajibkan anak-anak saya untuk menghafal 1 Juz, saya langsung yang membimbing dan mengoreksi hafalan mereka. Cukup 1 tahun 1 juz ustadz, kalaupun MRP sekarang sudah 12 juz, itu karena dia amat bersemangat menghafal. Harapan saya, di umur mereka yang ke 40 nanti, mereka sudah menjelma menjadi manusia yang hafal 30 juz dan  berkarakter Al-Quran, dengan prestasi yang bisa dibanggakan. Muslim yang kuat hatinya karena berisikan Al-Quran, kuat fisiknya, berprestasi dan pandai berbicara dengan berbagai bahasa hingga bisa bermanfaat buat ummat”. 
Beberapa malam kemudian saya serta beberapa kawan menjadi saksi, betapa kami sering melihat sang ayah dan ibu bersama anak-anaknya saling berhadapan. Sang ayah menyimak hafalan anaknya, dan  tak ada ekspresi tertekan di wajah sang anak. Sang anak amat sangat ceria, sopan dan riang layaknya anak-anak biasa.
Sang ayah, yang mendirikan dan mengelola empat sekolah perguruan Taekwondo ini punya cara unik dan istimewa dalam memilih murid, ia hanya mau menerima siswa yang memiliki hafalan Al-Quran minimal 1 juz, jika tidak, ia tak akan mau melatihnya.
Di sela-sela pembicaraan, saya menyempatkan diri mencari profil keluarga ini di internet, subhanallah. Saya menemukan sederet kekaguman lainnya. Prestasi keluarga ini ada di sebuah halaman web perguruan silat Indonesia. Lengkap dengan foto-foto, catatan prestasi, juga informasi . Saya kutipkan salah satu paragraf halaman web itu di sini
“Lahir tahun 2002, MRP  lebih mencintai kegiatan menghafal Al-Quran serta berbagai pelatihan bahasa antara lain Inggris dan bahasa arab tapi tak mengendurkan semangatnya untuk berlatih ilmu beladiri
Taekwondo hobinya khususnya seni pertarungan. Memulai berlatih sejak berumur 4 tahun sejak kepulangan ayahnya dari Korea, MRP lebih suka menyertai bapaknya dalam berlatih dan melatih di berbagai unit yg di latih bapaknya., tanpa di sadari sang ayah memperhatikan bahwa putranya lebih suka melihat dan senang bila menonton pertarungan taekwondo baik dari video dan turnamen  yang dilihatnya.
.Umur 5 tahun mencoba mengikuti pertandingan Taekwondo , pagelaran kejuaraan taekwondo yg di adakan di Jabodetabek telah banyak di ikutinya hingga meraih dan selalu mendapatkan juara pertama.
Sering juga mengikuti kontes pidato di Jakarta dan menghasilkan juara pertama English Speech Contest tingkat SD se DKI ,.. dan kejuaraan menghafal Alquran di Bekasi dan Bogor, menjadi pemain film  di beberapa film seni pertarungan  di MNCTV”
-------
Banyak orang menyebut keluarga ini keluarga ajaib, tapi sang ayah hanya berujar “kami ini bukan keluarga ajaib Ustadz, kami hanya rajin berlatih. Terus berlatih dan berlatih, DISPLIN, KEMAUAN dan IKHTIAR terus. Siapun bisa melakukannya”, ujar sang ayah yang merupakan lulusan Gontor dan telah melanglang ke 24 negara ini.
Salah satu kawan kami bertanya pada lelaki berusia 49  tahun ini “Mas, apa sih rahasianya sehingga bisa menciptakan budaya disiplin pada anak-anak?”
Lelaki yang juga memiliki program  16 kali pertemuan mahir berbahasa Inggris inipun  dengan penuh percaya diri mengatakan “Mas, menjadikan anak-anak disiplin itu mudah, kami hanya mengamalkan surat Al-Mudatsir”

يا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ (1) قُمْ فَأَنْذِرْ (2) وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ (3) وَثِيابَكَ فَطَهِّرْ (4) وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ (5)
وَلا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ (6) وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ (7)
1). Hai orang yang berkemul (berselimut),
2). Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3). Dan Tuhanmu agungkanlah!
4. Dan pakaianmu bersihkanlah,
5). Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
6). Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
7). Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah .(QS.Al-Mudatsir-1-7)

“Mas, kami selalu membiasakan diri bangun jam 3 pagi, membesarkan Allah, Mandi dan selalu berganti baju, pantang bagi kami sholat setelah subuh karena Rasulullah mengatakan keberkahan bagi mereka yang tak tidur setelah shubuh. Mandi dan gantilah bajumu. Baik baju batin maupun baju lahir. Baju batin harus diperbarui agar selalu optimis dan bersemangat. Tidak loyo. Hidup harus punya target. Berganti baju yang bersih. Agar badan kitapun nyaman ketika beraktifitas. Tak ada hari kami lalui tanpa berlatih. Berbuat baiklah tanpa pengen dibales manusia mas. Hal jazaaul ihsan illal ihsan, balasan kebaikan pasti kebaikan.” Ujarnya berapi-api sembari mengutip surat Al Mudatsir dan Ar-Rahman
Bangunlah untuk bertahajjud, agungkan Tuhanmu, Mandi dan Gantilah Bajumu!

@From TheDeskOfHilal
copaste by www.AinuRofik.com

Jumat, 03 Juli 2015

Muhammad Pasti Menggunakan Mikroskop

DR. KEITH L. MOORE MSc, PhD, FIAC, FSRM adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.

Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia. Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.

Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunujukkan referensi al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’ kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya dan berkata :

“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”

Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?”

“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.

***
“Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik,” [QS. Al Mu’minuun: 13-14]

Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya ‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’, yaitu lintah.

Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit.

Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.

Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku.

Padahal pada masa itu belum di temukan mikroskop dan lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.

Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama Islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al-Quran ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat sang profesor gusar. Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.

Artikel Biografi Dr. Keith L. Moore >> http://goo.gl/OHjQW

Video Pernyataan Lengkap sang Profesor:

Embryology in the Qur’an by: Dr. Keith L. Moore >> http://goo.gl/8hS87 (Durasi 1 jam 12 Menit)

Video Biografi dan Wawancara Dr. Keith L. Moore >> http://goo.gl/CE1mW (Durasi 1 jam 8 Menit)

(Pizaro/Islampos/Zilzal/File Islam)
(Copas dr sohib)
والله أعلم بالصواب
copaste by www.AinuRofik.com

Selasa, 28 April 2015

Ada laut yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs. Ath-Thur 6)

BANYAK sekali keajaiban-keajaban yang telah di tunjukkan oleh Allah SWT kepada kita. Bahkan, yang tidak rasional sekalipun. Apalagi, bila kita ingin menirunya, pasti tidak akan bisa persis sama seperti apa yang dibuat oleh Allah SWT. Seperti halnya, api di dalam laut. Namun, apakah benar ada api di dalam laut?

Apabila kita pikir secara logika, tentu itu tidak masuk akal. Api bila kita siram dengan air pasti akan mati. Tapi, mengapa api di dalam laut yang sejatinya terdapat air yang amat sangat banyak, tidak bisa memadamkan api tersebut? Subhanallah, inilah tanda kebesaran Allah SWT.

Baru-baru ini muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava. Lava ini menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat celcius. Meskipun suhu lava tersebut luar biasa tingginya, ia tidak bisa membuat air laut menguap, dan walaupun air laut ini berlimpah-luah, ia tidak bisa memadamkan api.

Allah berfirman dengan fenomena kosmik unik ini, yang artinya: “Ada laut yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs. Ath-Thur 6).

Nabi SAW bersabda: “Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan,” (HR Abu Daud).

Ketika ayat ini diturunkan, Bangsa Arab tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna “sajara” sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih.

Ayat Al-Qur’an itu telah menjelaskan sruktur bumi itu sendiri. Ini terbukti dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang menyebabkan magma di bawah kerak bumi keluar dengan tekanan yang kuat ke permukaan di bawah laut.

Pada pertengahan tahun 1990-an, dua ahli geologi berkebangsaan Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov bersama rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint pernah meneliti tentang kerak bumi dan patahannya di dasar laut.

Para ilmuwan tersebut, menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Sbagovich bersama kedua rekannya menggunakan kapal selam canggih yang kemudian beristirahat di batu karang dasar laut. Di dasar laut itulah, mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat panas mengalir ke arah retakan batu. Kemudian aliran air itu disertai dengan semburan lava cair panas menyembur layaknya api didaratan, dan disertai dengan debu vulkanik layaknya asap kebakaran di daratan. Tidak tanggung-tanggung panasnya suhu api vulkanis didalam air tersebut ternyata mencapai 231 derajat celcius.

Mereka menemukan fakta bahwa fenomena alam itu terjadi akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut, layaknya gunung api bila di daratan. Dan kemudian mereka menemukan lebih banyak lagi gunung api aktif di bawah laut, yang tersebar diseluruh lautan.

Sesungguhnya, Al-Qur’an telah menyebutkan fakta itu sejak 1.400 tahun lalu. Al-Qur’an menjelaskan api di dalam lautan itu dengan istilah “Masjur.” Dalam bahasa Arab, “Masjur,” dimaknai dengan sesuatu yang berada di atas, dipanaskan dari oleh panas dibawahnya. [rika/islampos/keajaiban-quran/voa-islam/religiusandart
copaste by www.AinuRofik.com

Sabtu, 18 April 2015

Tersadar Setelah Ingat Cita2 Hafal Quran

Isak seorang istri mengiba di tengah malam. Air matanya bergulir menetes tak terbendung.
Di pangkuannya terbujur kaku suami yang dicinta.
Sejak sore sang suami mengadu kesakitan. Namun baru tengah malam itu ia dilarikan ke rumah sakit utk mencari pengobatan.

Entah penyakit apa yg menjangkiti sang suami. Panasnya tinggi. Tubuh menggigil dan tak sadar diri. Hal yg menakutkan sang istri adalah igauan sang suami yang seolah2 mau ‘berangkat’ ke lain dunia.

Tak sanggup ia bayangkan diri menjanda & anak2nya menjadi yatim.

Si istri terus berkata berulang2, “Ayah, bertahanlah…!”

Namun suaminya tiada menjawab. Mulut membiru, dan tubuhnya terus berguncang.

Entah darimana sang istri mendapat ilham. Ia bisikkan berulang kali kalimat ini….:
“Bertahanlah ayah…. Kembalilah bersama keluarga lagi. Mari kita jadikan keluarga kita penghafal Al Quran. Kamu, aku dan anak keturunan kita menghafal kitab-Nya. Bertahanlah, ayah….! Ayo kita hafalkan Al Quran…!!!”

Sang suami seketika tersadar… Ada 1 cita2 saat menikahi istrinya yg sampai saat itu belum terlaksana. MENGHAFAL AL QURAN bersama keluarga.
Sungguh dunia selama ini telah melalaikannya. Hingga saat hendak ‘berangkat’ pun masih saja terlupa!

Namun kalimat istrinya tersebut menyadarkannya. Ia bayangkan dirinya bersama keluarga bersemangat MENGHAFAL AL QURAN.
Hidup menjadi indah penuh dgn rahmat-Nya.

Kalimat istrinya pun seolah seperti mantra penyembuh akan sakitnya.
Ia pun dinyatakan demam saja saat diperiksa di UGD.

Keluarga tersebut kini sungguh telah menjalani hidup yang indah. Mereka isi hari2 dgn menghafal Al Quran. Kemana2 selalu mereka banggakan tradisi hidup ini, bahkan saat keluarga tsb berkunjung ke rumah saya shg menjadi inspirasi hebat bagi saya & keluarga utk turut menghafal Al Quran.

Pesan mereka kepada saya, “Sobat, bertahanlah hidup dgn menghafal Al Quran!”

Praktekin yuk….!
copaste by www.AinuRofik.com
from Kauny.com

Jumat, 17 April 2015

Keajaiban Hujan Dalam Al-Quran & Hadist‎‎

Keajaiban Hujan Dalam Al-Quran & Hadist‎‎

Pembentukan Hujan : Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahap. Pertama, “bahan mentah” hujan naik ke udara. Kemudian terkumpul menjadi awan. Akhirnya, tetesan-tetesan hujan pun muncul.

Tahapan-tahapan ini secara terperinci telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi mengenai pembentukan hujan disampaikan:

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum, (40):48)

Sekarang, mari kita lihat pada tiga tahapan yang disebutkan dalam Al-Qur’an:

Tahap Pertama: “ Allah, dialah yang mengirimkan angin…..”

Gelembung-gelembung udara yang tidak terhitung jumlahnya dibentuk oleh buih-buih di lautan yang secara terus-menerus pecah dan mengakibatkan partikel-partikel air tersembur ke udara menuju ke langit. Partikel-partikel ini –yang kaya akan garam– kemudian terbawa angin dan bergeser ke atas menuju atmosfer. Partikel-partikel ini (disebut aerosol) membentuk awan dengan mengumpulkan uap air (yang naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan oleh sebuah proses yang dikenal dengan “JebakanAir”) di sekelilingnya.

Tahap  Kedua : “…..lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadi bergumpal-gumpal…..”

Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal-kristal garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan-tetesan air di sini sangat kecil (dengan diameter antara 0,01-0,02 mm), awan mengapung di udara dan menyebar di angkasa. Sehingga langit tertutup oleh awan.

Tahap Ketiga : “….lalu kamu lihat  hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun.”

Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal-kristal garam dan partikel-partikel debu mengental dan membentuk tetesan-tetesan hujan. Sehingga, tetesan-tetesan tersebut, yang menjadi lebih berat dari udara, meninggalkan awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.

Setiap tahap dalam pembentukan hujan disampaikan dalam Al-Qur’an. Terlebih lagi, tahapan-tahapan tersebut dijelaskan dalam runtutan yang benar. Seperti halnya fenomena alam lain di dunia, lagi-lagi Al-Qur’an lah yang memberikan informasi yang paling tepat tentang fenomena ini, selain itu, Al-Qur’an telah memberitahukan fakta-fakta ini kepada manusia berabad-abad sebelum sains sanggup mengungkapnya.
copaste by www.AinuRofik.com

Sumber : https://www.islampos.com/keajaiban-hujan-dalam-al-quran-hadist-38923/‎

Kamis, 16 April 2015

Baca Quran Shubuh & Maghrib bagi Kesehatan

Dahsyatnya Manfaat
Membaca Al-Qur’an setelah
Subuh dan Maghrib

Menurut hasil penelitian ternyata membaca Al-
Qur’an sehabis Maghrib dan
sesudah Subuh itu dapat
meningkatkan kecerdasan otak
sampai 80 % , karena di sana ada
pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari di
samping itu ada tiga aktifitas
sekaligus, membaca , melihat dan
mendengar.

Terdapat beberapa hal yang dapat
menyebabkan seseorang kuat
ingatan atau hafalannya.

Di
antaranya:
✔ menyedikitkan makan,
✔ membiasakan melaksanakan ibadah salat malam,
✔ dan membaca Al-Qur’an sambil
melihat kepada mushaf

📚 Tak ada lagi bacaan yang dapat
meningkatkan terhadap daya ingat
dan memberikan ketenangan
kepada seseorang kecuali
membaca Al-Qur’an.

📚 Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya
yang panjang dan serius di Klinik
Besar Florida Amerika Serikat,
berhasil membuktikan hanya
dengan mendengarkan bacaan
ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang
berbahasa Arab maupun bukan,
dapat merasakan perubahan :
👆Fisiologis yang sangat besar
👆Penurunan depresi, kesedihan,
👆Memperoleh ketenangan jiwa, •
👆 Menangkal berbagai macam
penyakit merupakan pengaruh
umum yang dirasakan orang- orang
yang menjadi objek penelitiannya.

Penemuan sang dokter ahli jiwa ini
tidak serampangan. Penelitiannya
ditunjang dengan bantuan
peralatan elektronik terbaru untuk
mendeteksi tekanan darah, detak
jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran
listrik.

📚 Dari hasil uji cobanya ia
berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an
berpengaruh besar hingga 97%
dalam melahirkan ketenangan
jiwa dan penyembuhan penyakit.

📚Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam
Konferensi Kedokteran Islam
Amerika Utara pada tahun 1984,
disebutkan, Al-Qur’an terbukti
mampu mendatangkan
ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mndengarkannya.

👍Mari kita mulai luangkan waktu
beberapa menit dari 24 jam di hari
kita. Semoga bermanfaat buat kita
semua bersama keluarga kita.

Semoga kita kelak menjadi
penghuni Surga, Aamiin Yaa Rabb.
copaste by www.AinuRofik.com